Jumat, 27 Maret 2009

titik balik

delik buaian sesosok iman terselubung menyuruh ku bergelimang syukur.. hari dimana jiwa teriak dan mengamuk tersiksa tak lelah membusuk di keheningan lisan saat berhadapan denganMu

Ya Rabb Ya lathif.. hina aku bertandang di syurgaMu, tak kuasa pun jua ku sedetik menaruh langkah di nerakaMu...
Dosa-dosa diri terkoyak hebat ketika aliran suci setetes airmata jatuh mengenai titik balik keimananku...


meretas masa ketika diri menumpahkan cawan berisi kepercayaan seseorang,, menjatuhkannya dengan keras, membiarkanya menangis,, menjadikan ku lelaki terbodoh di hadapanya... ia kini jauh.. ia kini sangat jauh... ia kini sangat amat jauh... hatinya bangkit dengan segera tanpa tolehan ke belakang... Sang kholik lebih berpihak kepadamu, mungkin karana derajat kita berbeda...
ku satukan pecahan cawan itu, mengumpulkan tumpahan kepercayaan dan menyusul untuk bangkit..



Ya Allah, jadikan aku lelaki biasa yang hanya dikenal oleh orang-orang pilihanMu, mengerjakan hanya yang Kau arahkan, menangis hanya karna Durhaka kepadaMu, mencintaiMu dengan Mencintai apa-apa dan siapa-siapa saja yang mencintaiMu... pertemukan aku kepada Ia yang mencintaiku karnaMu Ya Allah...

segerakan celoteh kalbu tentang syurga, merangsang iman tuk panjat derajat kesholehan, dan bimbing diri ini kedalam kebaikan