Minggu, 27 April 2008

Terlambat menanti malam

Seorang pria, entah kenapa selalu berlari.

Berlari tanpa henti

Tepat saat sore mulai hilang.

Tatkala ia berhenti, nafasnya terengah-engah

Ternyata,

menangis pria itu dengan buliran pedih teramat sakit

alur air matanya, mengaliri keram kaki lelah berlari

kasihan…

berhari-hari datang di jalan hampa ini seorang diri.

Hanya berlari, lalu menangis…… entah

Kutanyakan hangat,

Ia menjawab parau:

“saat malam aku kehilangan,”

“saat malam aku kesepian,”

“saat malam aku sendirian”

“karna itu tak bosan, malam ku kejar walau kadang kaki ini menolak tuk mengiyakan kata hati yang terbiasa sendirian”

Tidak ada komentar: